Sanksi sebesar Rp 202,5 miliar dibebankan kepada Google. Selain itu perusahaan diminta agar menyetop kewajiban penggunaan Google Play Billing (BPB) System dalam Play Store.
Terkait hal ini, Shafiq Husein yang merupakan Founder dan CEO Gambir Studio mengatakan sebagai developer inginnya yang praktis hanya dengan satu API. Penting juga untuk memperhatikan soal keamananya.
“Sebenarnya kalau aku sebagai user memang kalau makin banyak pilihan ya berarti ada pilihan lain gitu ya. Cuman yang paling penting menurutku adalah securitynya seperti apa,” kata Shafiq.
“Kalau ada payment di luar Google misalkan, tapi aplikasinya di dalam Google. Nah ini security nya siapa yang bisa nge-handle nih? Dari saat itu berarti kan kalau itu keluar dari aplikasi kan, dioper lagi ke tempat lain gitu,” dia menambahkan.
Jika memang itu yang terjadi, dia menanyakan siapa yang akan bertanggung jawab soal keamanannya. Sebab ada data pembeli yang dikirimkan melalui API.
“Ini masalah kerahasiaan dan security-nya siapa yang mau tanggung itu. Kedua adalah pihak developer ini saat dia melakukan penagihan dari pembayarannya dia akan seperti apa, apakah dia harus membuat rekonsiliasi ke tiap payment gateway satu-satu atau bagimana,” ucapnya.
Shafiq menjelaskan yang terjadi sekarang adalah satu pintu dari Google. Akan jadi pertanyaan saat ada opsi pembayaran lain ke mana pengguna melakukan rekonsilitasi.
Masalahnya, dia mengatakan tidak semua pengembang memiliki orang finance untuk melakukannya setiap bulan. “Aku enggak yakin developer kita itu punya orang finance semua di studio itu melakukan rekonsiliasi tiap bulannya,” tutur Shafiq.
Ketidakpastian perdagangan di global termasuk yang terjadi di Amerika Serikat (AS) membuat kepercayaan dolar AS turun. Mata uang Greenback tidak lagi dianggap sebagai aset aman tetapi malah dibuang.
Dilansir dari Refinitiv, per hari ini, Senin (21/4/2025) pukul 13:14 WIB, indeks dolar AS (DXY) mengalami depresiasi sebesar 1,19% dibandingkan hari sebelumnya (17/4/2025).
Posisi saat ini juga merupakan yang terendah sejak Maret 2022 atau sekitar tiga tahun terakhir.
Indeks dolar mengalami tekanan karena beberapa faktor ekonomi global. Salah satunya adalah ketidakpastian perdagangan yang terus membebani dolar, termasuk kebijakan tarif dan proteksionisme yang memengaruhi kepercayaan investor. Selain itu, data ekonomi AS seperti pemotongan pekerjaan dan defisit perdagangan juga menambah tekanan pada DXY.
Di sisi lain, investor asing cenderung mengalihkan dana mereka ke aset yang dianggap lebih stabil atau menguntungkan, seperti pasar obligasi negara lain atau mata uang alternatif. Penurunan yield obligasi pemerintah AS dan melemahnya status dolar sebagai mata uang cadangan turut berkontribusi pada tren ini.
1. Perang Tarif Lemahkan Ekonomi AS
Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump memiliki dampak yang kompleks terhadap pendapatan Amerika Serikat. Di satu sisi, tarif ini dirancang untuk meningkatkan pendapatan negara dengan mengenakan pajak lebih tinggi pada barang impor, terutama dari negara-negara seperti China, Kanada, dan Meksiko. Pendapatan dari tarif ini memang meningkat, tetapi ada konsekuensi lain yang perlu diperhatikan.
Banyak ekonom memperingatkan bahwa tarif ini juga meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan AS yang bergantung pada bahan baku impor. Akibatnya, biaya tersebut sering kali diteruskan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan bahkan memicu inflasi. Selain itu, kebijakan ini memicu balasan dari negara-negara lain, seperti China, yang meningkatkan tarif pada produk AS, sehingga mengurangi daya saing ekspor Amerika.
Ketua bank sentral AS (The Fed), Jerome Powell menyampaikan bahwa kenaikan tarif yang telah diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan,” dan ketidakpastian yang terus berlanjut mengenai tarif dapat menyebabkan kerusakan ekonomi yang bertahan lama.
Dengan tarif-tarif Trump mendorong perekonomian ke arah pertumbuhan yang lebih lemah, pengangguran yang lebih tinggi, dan inflasi yang lebih cepat, semuanya terjadi secara bersamaan. The Fed kini menghadapi situasi yang belum pernah dialami dalam kurun waktu sekitar setengah abad.
“Kita mungkin menghadapi skenario sulit di mana dua tujuan mandat ganda kita saling bertentangan,” kata Powell dikutip dari CNN International.
Saham ANTM ditutup naik 7,46% ke Rp 2.090 per saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 50,22 triliun. Penguatan harga saham Antam terjadi kala IHSG mengalami koreksi tertekan kinerja saham emiten perbankan.
Saham emiten yang tergabung dalam holding MIND ID tersebut telah mengalami reli signifikan tahun ini, atau tercatat telah naik 37,05% sejak awal tahun.
Kenaikan harga saham ANTM sejalan dengan harga emas global yang sejak awal tahun naik nyaris 30%. Harga emas global yang telah mengalami reli signifikan di tengah ketidakpastian ekonomi global telah membuat masyarakat berbondong-bondong memburu produk emas, yang sebagian besar diproduksi dan didistribusikan ANTM, untuk dijadikan aset investasi safe haven.
Antam juga tercatat sebagai salah satu emiten yang paling diburu oleh investor asing. Tercatat hari ini investor asing memborong Rp 172,23 miliar saham ANTM di seluruh pasar dan menjadi emiten paling diburu oleh investor asing.
Dalam sepekan saham ANTM diborong Rp 454 miliar oleh asing, sebulan Rp 667 miliar, tiga bulan Rp 1,02 triliun dan dalam enam bulan terakhir diborong Rp 1,25 triliun.
Sebagai informasi, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk (laba bersih) Antam naik 122% secara kuartalan menjadi Rp 1,4 triliun pada kuartal IV-2024. Sementara itu, total laba bersih sepanjang tahun lalu melambung 19% menjadi Rp 3,65 triliun.
Sementara itu, kuartal IV-2024, pendapatan melejit 30% menjadi Rp 25,9 triliun secara kuartalan. Alhasil, total pendapatan naik 69% menjadi Rp 69,2 triliun.
“Saya mengucapkan duka sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus. Tentu jasa dan persahabatan beliau tidak bisa kita lupakan,” kata Menag Nasaruddin dalam keterangan resmi.
Menurut Nasaruddin, Paus Fransiskus merupakan tokoh dunia yang mewariskan semangat kemanusiaan dan perdamaian yang kuat. Ia mendoakan agar pemimpin umat Katolik itu mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan atas segala kebaikan yang telah ditorehkannya.
“Tentu doa kita semoga yang mulia mendapat tempat yang layak di sisi-Nya sesuai dengan kebajikan yang telah dilakukannya,” ucapnya.
Menag Nasaruddin dan Paus Fransiskus dikenal memiliki hubungan persahabatan yang erat, terutama dalam upaya membangun jembatan toleransi antarumat beragama. Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Paus Fransiskus pada 5 September 2024 dalam kunjungan bersejarah Paus ke Indonesia.
Dalam momen tersebut, Nasaruddin memperkenalkan Masjid Istiqlal sebagai “rumah besar bagi kemanusiaan”, sembari menekankan pentingnya menjadikan tempat ibadah sebagai ruang dialog dan persatuan.
Paus Fransiskus pun menyambut hangat semangat tersebut dan memberikan pernyataan bersama yang menjadi sorotan dunia internasional.
“Baru saja (Paus Fransiskus) telah mengunjungi Indonesia, termasuk mengunjungi Masjid Istiqlal dan memberikan pernyataan bersama yang sangat mengglobal,” ungkap Nasaruddin.
Ia menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Vatikan yang telah dibangun selama masa kepemimpinan Paus Fransiskus akan terus dilanjutkan. Wasiat serta semangat kolaboratif dari sang Paus akan menjadi pedoman dalam memperkuat harmoni antarumat beragama.
“Semoga kerja sama kita, Indonesia dan Vatikan, serta wasiat yang telah dirintis Paus Fransiskus dapat kita tindaklanjuti sebagaimana yang telah disepakati,” ujarnya.
Kepada umat Katolik yang ditinggalkan oleh pemimpinnya, Menag menyampaikan pesan dukacita dan penguatan. Ia mengajak umat Katolik di Indonesia dan dunia untuk bersabar dan tetap menjaga semangat yang telah diwariskan oleh Paus Fransiskus.
“Sekali lagi kami semuanya, keluarga besar Kementerian Agama dan segenap warga bangsa Indonesia mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Paus Fransiskus,” tutup Menag.
“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus. Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” katanya dikutip dari Vaticannews.
“Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan,” tambahnya.
“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Tuhan Yang Maha Esa dan Tritunggal.”
Lalu apa penyebabnya?
Paus sebenarnya sudah dirawat di Rumah Sakit Gemelli sejak 14 Februari 2025. Ini setelah ia menderita bronkitis selama beberapa hari.
Kondisi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk. Dokternya mendiagnosis pneumonia bilateral 18 Februari.
Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus sempat kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya. Namun memang sejak tahun 1957, di awal usia 20-an, Paus yang kala itu masih bernama Jorge Mario Bergoglio menjalani operasi di negara asalnya Argentina untuk mengangkat sebagian paru-parunya yang telah terkena infeksi pernapasan parah.
Ini mengakibatkan seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus sering menderita penyakit pernapasan. Ia bahkan membatalkan rencana kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA) pada bulan November 2023 karena influenza dan radang paru-paru.
Menurut Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik, mendiang Paus Fransiskus telah meminta agar upacara pemakaman disederhanakan. Ia meminta pemakamannya difokuskan pada ekspresi iman Gereja terhadap Tubuh Kristus yang Bangkit.
“Ritus yang diperbarui,” kata Uskup Agung Ravelli.
“Berusaha untuk lebih menekankan bahwa pemakaman Paus Roma adalah pemakaman seorang pendeta dan murid Kristus, bukan pemakaman orang yang berkuasa di dunia ini,” tambahnya.
Pada 1998 silam saat Indonesia dilanda krisis, Lo Kheng Hong pernah hampir bangkrut dan nyaris tidak memiliki uang sepeser pun. Akan tetapi, dia akhirnya bisa terhindar dari ancaman tersebut dan kembali bangkit berkat pekerjaannya sebagai investor saham.
Kisah ini disampaikan Lo Kheng Hong saat berbincang di acara SPOD yang diselenggarakan PT Syailendra Capital dan ditayangkan pada akun YouTube perusahaan. Lo Kheng Hong bercerita, saat krisis 1998 terjadi, dia hanya memiliki uang sisa 15% dari seluruh hartanya.
“Uang saya berkurang 85%, sisa 15%. Saya waktu itu sudah full time investor, istri ibu rumah tangga, anak 2, saya nggak kerja lagi, duit tinggal 15%,” kata Lo Kheng Hong.
Sadar dirinya akan bangkrut, Lo Kheng Hong akhirnya memutuskan untuk menyimpan seluruh sisa hartanya di saham PT United Tractor Tbk (UNTR). Saat itu, harga saham UNTR per lembar ada di level Rp 250 per saham.
Bukan tanpa alasan pria dengan sapaan akrab LKH ini melakukan hal tersebut. Menurutnya, pemilihan UNTR sebagai lokasi penyimpanan saham tunggal dilakukan karena Lo Kheng Hong menilai perusahaan tersebut memiliki prospek cerah dan valuasinya tinggi.
“Masa harga saham Rp250, laba usaha per saham Rp7.800. Laba usahanya Rp 1,1 triliun, dibagi jumlah saham 138 juta, kan, (laba per saham) Rp7.800. Saya put everything di United Tractor, nggak bisa pilih yang lain. Ini ada mercy dijual harga bajaj, semua masukin. Beli seluruhnya hanya di 1 counter,” ujarnya.
Lo Kheng Hong bercerita, keputusannya saat itu sempat meragukan karena kinerja harga saham UNTR terpantau lambat bergerak positif. Akan tetapi, dia tetap mempertahankan pendiriannya untuk hanya berinvestasi di perusahaan tersebut.
Alhasil, setelah 6 tahun memegang saham UNTR, Lo Kheng Hong menjual seluruh asetnya di sana pada 2004. Harga saham UNTR saat Lo Kheng Hong menjual investasinya sudah ada di angka Rp 15 ribu per saham.
“Saya gemetar kan duit saya kecil, tiba-tiba jadi banyak. Saya pikir kalau nanti dia turun lagi uang saya hilang bagaimana? Saya salah, saya jual. Kira-kira Rp 15 ribu waktu itu (harga sahamnya). Akhirnya dia naik jadi Rp600 ribu sekian. Demikian saya survive di 1998,” katanya.
Lo Kheng Hong adalah investor sukses yang lahir 20 Februari 1959 dan kerap dijuluki Warren Buffet Indonesia. Dia menilai, menjadi seorang investor saham itu bisa membuat kaya karena dengan menjadi investor di perusahaan publik, harga sahamnya selalu meningkat dan menghasilkan laba besar.
Dia konsisten menerapkan prinsip value investing, atau berinvestasi dengan membeli saham dengan harga murah tapi berpotensi tumbuh.
Lo Kheng Hong juga tercatat menjadi pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5% di beberapa emiten seperti PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), emiten multifinance dari Grup Panin, lalu saham pabrik ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan saham emiten media Grup MNC PT Global Mediacom Tbk (BMTR).
Kisah lainnya, ternyata dia juga pernah mengalami ‘nyangkut’ di salah satu saham.
Diceritakannya melalui sebuah unggahan video pada 2016, dimana dia pernah berinvestasi di saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan kemudian harganya ambles ke harga Rp 50 alias gocap.
Tak tanggung-tanggung bahkan investor yang dikenal sebagai Warren Buffettnya Indonesia ini memiliki saham BUMI sebanyak 1 miliar saham atau kala itu setara dengan 2,7% di saham tersebut.
“Yang paling buruk itu ketika saya membeli saham BUMI dalam jumlah besar dan sahamnya turun ke Rp 50, untung saya punya kekuatan untuk tidak menjual saham saya di harga Rp 50, bahkan saya membeli lebih banyak. Itu posisi yang paling rendah dalam hidup saya,” kata Lo Kheng Hong dalam video yang diunggah dalam akun instagram @lukas_setiaatmaja.
Bahkan ketika itu sempat tersiar kabar bahwa investor kondang ini sudah jatuh bangkrut ketika harga saham ini tidak kunjung bangkit. Namun dia tetap yakin ketika itu lantaran dia tidak memiliki utang sama sekali, bahkan masih memiliki aset lain di saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Meski kehilangan uang dalam jumlah besar, dia tetap berfokus pada asetnya yang ada saat ini, bukan pada asetnya yang hilang di saham tersebut. Hal ini tetap membuatnya tidak stress, bahkan masih sempat untuk mengisi kelas di Universitas Prasetiya Mulya.
“Tetapi ketika saya berada di titik terendah, saya mendapatkan ilmu yang terhebat. Waktu saya di titik terendah, ilmu saham saya bertambah hebat, sangat hebat sekali. Saya membeli saham lebih berhati-hati, berfikir lebih lama,” terangnya.
Setelah satu setengah tahun memegang saham ini dan merasakan kerugian, akhirnya Lo Kheng Hong berhasil melepas saham ini di harga Rp 500 pada 2017 lalu.
Mungkin hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi para investor saham yang saat ini masih getol untuk terjun ke pasar saham, namun merasa galau karena kondisi pasar yang tak kunjung membaik bahkan cenderung turun dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data Eurostat, inflasi di zona Eropa mencapai 2,2% pada Maret, turun dari 2,3% pada Februari. Angka inflasi tersebut pun mendekati target dua persen Bank Sentral Eropa (ECB).
Indonesia, negeri dengan kekayaan alam melimpah, menempati posisi istimewa dalam jagat kopi global. Berbeda dengan negara seperti Vietnam yang mengutamakan produksi massal, Indonesia menonjol melalui kopi specialty berkualitas tinggi yang tumbuh subur di tanah vulkanisnya. Daerah seperti Aceh Gayo, Mandailing, dan Toraja dikenal sebagai penghasil biji kopi dengan profil rasa yang kompleks dan beragam, memikat para penikmat kopi internasional.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, Indonesia memiliki luas lahan perkebunan kopi sebesar 1,29 juta hektare, menjadikannya negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Dari total produksi tersebut, sekitar 80 persen merupakan jenis robusta, sementara sisanya adalah arabika dan liberika.
Meskipun volume produksi Indonesia tidak sebesar Brasil atau Vietnam, kualitas kopi yang dihasilkan menempatkannya di posisi istimewa di pasar specialty. Kopi single origin Indonesia, seperti yang berasal dari Toraja, memiliki keunikan rasa yang mencerminkan kondisi tanah dan iklim tempatnya ditanam. Tanah vulkanis, curah hujan tinggi, dan metode pengolahan tradisional berkontribusi pada profil rasa yang tidak ditemukan di tempat lain.
Namun, perjalanan kopi Indonesia tidak tanpa tantangan. Perubahan iklim dan penyakit tanaman menjadi ancaman nyata bagi produktivitas. Oleh karena itu, dukungan pemerintah melalui program restrukturisasi mesin dan pelatihan sumber daya manusia, seperti barista dan roaster, menjadi krusial untuk menjaga dan meningkatkan kualitas specialty coffee Indonesia.
Di dalam negeri, tren konsumsi kopi menunjukkan peningkatan signifikan. Gelombang ketiga konsumsi kopi di Indonesia mempopulerkan kopi single origin dan specialty coffee, terutama di kalangan muda urban. Data menunjukkan bahwa konsumsi kopi domestik mencapai 4,785 juta kantong (60 kg) pada 2023, mencerminkan kenaikan permintaan di pasar lokal.
Pemerintah Indonesia dan asosiasi kopi nasional terus mendorong pengembangan kopi specialty agar mampu bersaing secara global. Partisipasi dalam ajang internasional, seperti Kontes Kopi Specialty Indonesia (KKSI), mendukung upaya branding dan memperkenalkan keunikan kopi Indonesia kepada dunia. Dengan konsistensi kualitas dan inovasi, kopi Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya di pasar global, memenuhi permintaan baik di pasar internasional maupun domestik.
Sebanyak enam universitas Australia diam-diam menutup Institut Konfusius (CI) yang terkait dengan pemerintah China di kampus mereka. Mengutip BBC International, pemerintah Australia telah meningkatkan pengawasan terhadap pusat-pusat pendidikan tersebut dalam beberapa tahun terakhir, karena kekhawatiran bahwa Beijing menggunakannya untuk menyebarkan propaganda dan memata-matai mahasiswa internasional China.
China menyebut Institut Konfusius, yang menawarkan kelas bahasa dan budaya China di luar negeri, merupakan “jembatan yang memperkuat persahabatan” dengan dunia. Sementara itu, kekhawatiran global tentang jangkauan pemerintah China di luar negeri melalui pusat-pusat pendidikan tersebut telah meningkat, dengan universitas-universitas di Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga memilih untuk menutup beberapa cabang mereka.
Menurut laporan Australian Broadcasting Corporation (ABC), penutupan tersebut berarti hampir setengah dari semua Institut Konfusius di universitas-universitas Australia telah ditutup. Tujuh lainnya tetap buka.
Pusat-pusat Konfusius kini telah dipindahkan dari kampus-kampus University of Melbourne, University of Queensland (UQ), University of Western Australia (UWA) dan University of New South Wales (UNSW), dan Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT). Beberapa universitas menyebutkan gangguan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 sebagai alasan tidak memperbarui kontrak CI mereka.
Seorang juru bicara UNSW mengatakan universitas tersebut sedang mengembangkan programnya sendiri dalam studi China dan berkomitmen untuk “mendorong dialog terbuka dalam hubungan bilateral China-Australia”.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah federal Australia telah mengindikasikan tidak akan mengizinkan lebih banyak pusat yang terkait dengan Partai Komunis China, untuk dibuka di negara tersebut.
Pemerintah juga mengharuskan universitas untuk memberikan lebih banyak transparansi tentang ajaran-ajaran institut dan dalam beberapa kasus mendaftarkannya pada Skema Transparansi Pengaruh Asing.
Sementara itu, juru bicara UQ mengatakan Institut Konfusius di sana ditutup saat kontrak berakhir pada Desember 2024, dan “tidak diberi arahan apa pun oleh pemerintah”.
Universitas Melbourne menutup CI mereka pada Agustus 2024 setelah didirikan melalui kemitraan dengan Universitas Nanjing pada 2007. Menurut juru bicara Universitas Melbourne, universitas tersebut telah menawarkan berbagai program bahasa Mandarin dan Asia dan “tidak perlu memperbarui” perjanjian tersebut.
Juru bicara Universitas Adelaide tidak mengonfirmasi bahwa CI mereka telah ditutup, tetapi mengatakan bahwa lembaga tersebut terus membina “hubungan dengan negara lain, termasuk China” melalui kemitraan dan kolaborasi pendidikan.
Human Rights Watch mengatakan dalam laporan tahun 2019 bahwa Institut Konfusius adalah “perpanjangan tangan pemerintah China” yang menyensor diskusi tentang isu-isu sensitif secara politik ke Beijing.
Di Australia, ABC melaporkan pada tahun 2019 bahwa pelamar untuk posisi pengajar sukarela di lembaga tersebut diharuskan menunjukkan kesetiaan politik kepada pemerintah China.
Dr. Jeffrey Gill dari Universitas Flinders, yang mempelajari Institut Konfusius, mengatakan bahwa ia “tidak terkejut” dengan penutupan terbaru tersebut dan bahwa kekhawatiran seputar campur tangan asing “kemungkinan menjadi salah satu faktor”. Hal itu ia ungkapkan kepada ABC.
Namun, Dr. Gill mengatakan bahwa ia tidak yakin bahwa Institut Konfusius mempromosikan “propaganda pemerintah China” dan memiliki “pengaruh yang sangat kecil terhadap persepsi China di Australia dan dunia Barat secara lebih luas”.
Mengutip Reuters, Selasa (1/4/2025), insiden tersebut menandai kecelakaan besar pertama yang melibatkan sedan SU7, yang diluncurkan Xiaomi pada bulan Maret tahun lalu. Kendaraan itu sejak Desember telah mengalahkan penjualan Model 3 milik perusahaan kendaraan listrik (EV) asal Amerika Serikat, Tesla, setiap bulannya.
Saham Xiaomi, yang telah naik sebesar 34,8% tahun ini, ditutup turun 5,5% pada hari Rabu, di bawah kenaikan 0,2% dalam indeks Hang Seng Tech.
Xiaomi tidak mengungkapkan jumlah korban tetapi mengatakan informasi awal menunjukkan mobil tersebut berada dalam mode mengemudi berbantuan cerdas, Navigate on Autopilot (NOA) sebelum kecelakaan dan melaju dengan kecepatan 116 kpj (72 mph).
Menurut Xiaomi, seorang pengemudi di dalam mobil mengambil alih dan mencoba memperlambatnya tetapi kemudian bertabrakan dengan tiang semen dengan kecepatan 97 kpj. Kecelakaan itu terjadi di Tongling di provinsi Anhui, China timur, menewaskan pengemudi dan dua penumpang.
Dalam ikhtisar data yang diserahkan ke polisi setempat yang diunggah di akun Weibo perusahaan tersebut, Xiaomi mengatakan NOA mengeluarkan peringatan risiko akan adanya hambatan di depan dan pengambilalihan langsung berikutnya hanya terjadi beberapa detik sebelum tabrakan.
Media lokal melaporkan bahwa mobil tersebut terbakar setelah tabrakan. Namun, Xiaomi tidak menyebutkan kebakaran tersebut dalam pernyataannya.
Adapun Xiaomi mulai memproduksi EV tahun lalu dengan peluncuran sedan SU7 setelah menjual ponsel pintar, peralatan rumah tangga, dan gawai pintar selama sebagian besar dari 15 tahun perusahaan itu berdiri. Perusahaan tersebut memiliki dua versi sistem smart driving pada EV SU7-nya.
Versi yang dipasangi LiDAR kelas atas, berbeda dengan versi penglihatan murni, memungkinkan fitur navigasi perkotaan seperti penghindaran tabrakan dan pengenalan kendaraan khusus.
Xiaomi mengatakan mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah versi standar dari SU7, yang memiliki teknologi smart driving yang kurang canggih tanpa LiDAR.