
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, pentingnya sinergi berkelanjutan bersama Polri dalam mendukung program swasembada jagung demi memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
“Ini merupakan penguatan sinergi dan bukti komitmen yang kuat dari kepolisian dalam mendukung swasembada pangan, khususnya komoditas jagung,” kata Mentan Amran dalam kegiatan penanaman jagung serentak bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo di lahan perhutanan sosial di Desa Selojari, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu.
Menurut Mentan, kegiatan itu menjadi bagian penting dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi atas inisiatif dan sinergi kuat antara Kepolisian Republik Indonesia bersama Kementerian Pertanian, termasuk dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) serta Pemerintah Daerah Jawa Tengah dan Kabupaten Grobogan.
Kegiatan penanaman dilakukan di lahan perhutanan sosial Polres Grobogan seluas total 207 hektare. Adapun lokasi tanam hari ini berada di Hutan Selo Lestari, Dusun Selojari, seluas 74 hektare.
Varietas jagung yang ditanam adalah NK Perkasa, Pioner 27 Gajah, dan Bisi 2, dengan potensi hasil panen rata-rata mencapai 9,7 ton per hektare.
“Jagung merupakan komoditas strategis nasional yang tidak hanya penting sebagai pangan, pakan, dan energi, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi jutaan petani. Produktivitas jagung nasional terus menunjukkan tren positif,” ujar Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta.
Dia menyebutkan, pada tahun 2024, luas panen jagung nasional mencapai 2.548.654 hektare dengan produksi sebesar 15.138.912 ton jagung pipilan kering. Provinsi Jawa Tengah berkontribusi sebesar 2,43 juta ton, dan Kabupaten Grobogan menjadi salah satu sentra utamanya.
“Bapak Presiden menyampaikan bahwa kita harus mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ucap Mentan.
Untuk itu, di tahun 2025 Kementan fokus pada program peningkatan produksi seperti cetak sawah, optimalisasi lahan, pompanisasi, peningkatan potensi tanam bersama Kementerian PU, dan pengembangan padi gogo.
Delapan kunci utama juga telah ditetapkan, mulai dari penyediaan irigasi, benih, pupuk, program tumpangsisip, hingga pengawalan oleh TNI dan Polri.
“Hasilnya produksi jagung nasional periode Januari–Juli 2025 menunjukkan peningkatan signifikan yakni 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2024,” terang Mentan.
Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kegiatan itu merupakan bentuk dukungan Polri terhadap Pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui keterlibatan pada setiap tahapan mulai dari pencarian lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga jaminan penyerapan hasil panen.
“Selain itu Polri memberikan dukungan operasional secara bertahap kepada penyuluh pertanian lapangan berupa 500 alat penguji kesuburan tanah serta kepada kelompok tani dan koperasi 89 unit alat pemintil jagung 100 unit alat penguji kadar air dan 93 unit alat pengering,” kata Kapolri.
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang dikenal sebagai Titiek Soeharto, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif sinergis yang dilakukan Kepolisian Republik Indonesia dan Kementan.
Ia menegaskan, swasembada tak bisa hanya ditanggung Mentan, namun berkat inisiatif Kapolri dan dukungan jajaran kepolisian, target swasembada diyakini dapat tercapai lebih cepat.
“Seluruh masyarakat Indonesia bisa ikut membantu agar kita tidak lagi tergantung pada impor pangan. Indonesia dikaruniai tanah yang subur, dan itu harus kita manfaatkan,” kata Titiek.