
Sebuah survei yang dirilis pada Jumat (11/7) menunjukkan bahwa mayoritas responden internasional memandang pertukaran dan pembelajaran bersama antarperadaban sebagai hal yang penting untuk mendorong perdamaian, pembangunan, dan modernisasi di dunia yang saat ini semakin saling terhubung.
Survei tersebut, yang dirilis dalam Pertemuan Tingkat Menteri untuk Dialog Antarperadaban Global di Beijing, mengumpulkan respons dari 12.300 lebih individu di enam benua, termasuk Asia, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Oseania.
Survei itu menyoroti meningkatnya minat internasional terhadap budaya China. Sekitar 81,6 persen responden percaya bahwa pengaruh budaya dan kekuasaan lunak (soft power) China sedang meningkat secara global.
Selain itu, lebih dari 75 persen mengakui kontribusi peradaban China bagi peradaban dunia. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen responden setuju bahwa menghormati keragaman peradaban merupakan prinsip dasar bagi komunitas internasional.
Sementara itu, sekitar 90,2 persen percaya bahwa tidak ada negara yang dapat mengatasi tantangan global sendirian dan bahwa upaya bersama dari semua negara sangat penting. Dukungan terhadap pelestarian dan inovasi budaya juga kuat.
Sebanyak 88,5 persen mengatakan bahwa pelestarian dan inovasi budaya sama pentingnya, sementara 89,4 persen menyerukan pertukaran internasional yang lebih kuat untuk meningkatkan rasa saling pengertian.
Survei itu dilakukan bersama oleh China Media Group dan Universitas Renmin China (Renmin University of China), dengan mengumpulkan respons dari individu-individu berusia 18 hingga 65 tahun.