
Secretary General International Maritime Organization (IMO), Arsenio Dominguez buka suara soal peran besar Indonesia dalam sektor maritim global. Menurutnya, selain menjadi pemasok tenaga kerja terbesar, Indonesia memiliki infrastruktur pelabuhan yang strategis. Sehingga tidak heran jika perdagangan global di Indonesia banyak dilakukan lewat sektor maritim.
“Lebih dari 70% perdagangan dunia yang terkait dengan Indonesia dilakukan melalui sektor maritim. Jadi semua itu menempatkan Indonesia pada posisi yang sangat penting untuk membawa pengalaman itu ke IMO,” ujar Dominguez di acara Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, Senin, (26/5/2025).
Selain itu lanjutnya, kepemimpinan Indonesia sebagai anggota IMO juga sangat dibutuhkan untuk mendorong konektivitas, keberlanjutan dan digitalisasi dalam memperkuat sektor maritim.
“Kami melihat bahwa selain Indonesia kembali terpilih dalam kategori C Dewan Organisasi Maritim Internasional, konektivitas antara sektor maritim di Indonesia dengan ketergantungan global pada perdagangan, itu sekali lagi menyoroti pentingnya Indonesia dalam pekerjaan yang kami lakukan,” tegasnya.
IMO sendiri lanjut Dominguez memiliki beberapa proyek di seluruh dunia, termasuk dengan Indonesia. Tercatat IMO memiliki enam proyek sektor maritim di kawasan, diantaranya peningkatan feri, partisipasi perempuan, dan terkait keberlanjutan.
“Keselamatan feri domestik merupakan salah satu hal yang kami ketahui perlu ditingkatkan. Mengurangi polusi plastik dan kemarin saya melihat salah satu papan reklame yang menyebutkan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang benar-benar sedang ditingkatkan oleh Indonesia di kalangan penduduknya agar tidak ada plastik yang dibuang ke laut. Pada saat yang sama, kami terus menyediakan kerja sama teknis dan pengembangan kapasitas untuk bidang-bidang yang diidentifikasi negara ini, khususnya terkait dengan audit yang telah kami lakukan dan akan kami lakukan di Indonesia bulan depan, yang akan memberi kami platform tambahan untuk kerja sama antara keduanya,” terangnya.
Dominguez pun berharap dengan adanya penyelenggaraan Indonesia Maritime Week 2025 berbagai persoalan di sektor maritim bisa diatasi. Mengingat acara ini dapat membentuk kemitraan luas dengan pemangku kepentingan di sektor maritim, sehingga mendorong terciptanya inovasi teknologi yang bisa meningkatkan efisiensi, hingga konektivitas.
“Pekan Maritim Indonesia pertama ini menghubungkan tiga topik utama dengan semua agenda dalam organisasi mulai dari konektivitas, keberlanjutan dan dekarbonisasi dan apa yang kami lakukan adalah menghubungkan semuanya karena kami tidak dapat bekerja dengan semuanya secara terpisah,” terangnya.