Mantan Bos Facebook Ketahuan Hapus Email Skandal Perusahaan

Facebook COO Sheryl Sandberg testifies before a Senate Intelligence Committee hearing on foreign influence operations on social media platforms on Capitol Hill in Washington, U.S., September 5, 2018. REUTERS/Joshua Roberts
Foto: Facebook COO Sheryl Sandberg (REUTERS/Joshua Roberts)

Mantan COO dan anggota dewan Meta, Shery Sandberg disebut menghapus email soal Cambridge Analytica. Ini terungkap dalam pengadilan yang juga menjatuhkan sanksi pada dirinya terkait masalah tersebut.

Pada 2018 sejumlah pemegang saham menggugat para pemimpin Facebook. Mereka menuduh adanya pelanggaran hukum karena gagal melindungi privasi pengguna.

Sandberg dan Jeff Zients yang juga mentan anggota dewan Meta lain diketahui bertukar email selama kejadian tersebut. Mereka menggunakan akun pribadi untuk berkomunikasi.

Namun keduanya disebut menghapus email dari kotak masuk pribadi. Padahal telah diminta pengadilan untuk tidak melakukan apapun.

“Para terdakwa mengungkapkan akun Gmail pribadi Sandberg yang dikelola dengan nama samaran digunakan untuk berkomunikasi mengenai hal yang mungkin relevan dengan klaim dan pembelaan dalam gugatan,” kata hakim Delaware, dikutip dari Tech Crunch, Jumat (21/2/2025).

Sandberg juga disebut tidak menggunakan fungsi hapus otomatis email. Namun dengan memilih email apa saja yang akan dihapus.

“Kegagalan penasihat hukum memberikan jawaban dalam tanggapan interogatori Sandberg atau saat menjawab pertanyaan penggugat mendukung kesimpulan Sanberg tidak menggunakan fungsi hapus otomatis, melainkan dengan memilih email yang akan dihapus,” lanjut hakim.

Juru bicara Sandberg juga telah buka suara soal hal ini. Kepada Tech Crunch, dia mengatakan klaim penggugat tidak berdasar dan mengatakan semua email kantor disimpan di server Facebook.

Masalah ini bermula saat Meta dituduh melanggar perintah Komisi Pedagang Federal (FTC) tahun 2012. Saat itu perusahaan disebut telah setuju berhenti mengumpulkan dan membagikan data pribadi pengguna tanpa persetujuan mereka.

Namun kemudian Facebook ketahuan menjual data kepada mitra komersial. Termasuk Cambridge Analytica, firma konsultan politik, yang kemudian masalahnya terungkap pada 2018.

Terkait tuduhan pelanggar perintah tahun 2012, Meta telah setuju membayar US$5 miliar (Rp kepada FTC. Perusahaan juga telah membayar denda kepada regulator di Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*