OJK: Pendanaan multifinance pada Mei tertinggi tumbuh di Papua Selatan

OJK: Pendanaan multifinance pada Mei tertinggi tumbuh di Papua Selatan

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agusman menyampaikan pertumbuhan pembiayaan multifinance tertinggi pada Mei 2025 terjadi di Papua Selatan.

Meskipun demikian, menurut distribusi wilayah, penyaluran pembiayaan multifinance masih didominasi Pulau Jawa dengan porsi 55,37 persen atau Rp294,23 triliun. Sementara porsi pembiayaan di luar Jawa mencapai 44,63 persen atau Rp237,14 triliun.

“Namun, dilihat dari pertumbuhannya, Provinsi Papua Selatan mengalami peningkatan terbesar, yaitu 92,42 persen yoy (year-on-year) menjadi sebesar Rp452,14 miliar,” ujar Agusman, di Jakarta, Selasa.

Sedangkan menurut sektor, ia menuturkan terdapat lima sektor yang menerima pembiayaan multifinance terbanyak per Mei 2025, antara lain sektor perdagangan dengan pembiayaan Rp91,97 triliun serta sektor penyewaan dengan pembiayaan Rp54,13 triliun.

Ketiga sektor lainnya adalah industri pengolahan dengan pembiayaan Rp52,95 triliun, pertambangan dengan pembiayaan Rp46,01 triliun, dan sektor jasa lainnya dengan pembiayaan Rp45,70 triliun.

Sementara itu, sektor ekonomi yang mengalami peningkatan pembiayaan terbesar secara tahunan per Mei 2025, antara lain kesenian, hiburan, dan rekreasi dengan peningkatan 54,57 persen yoy menjadi Rp1,42 triliun; serta akomodasi dan makan minum dengan peningkatan 44,94 persen yoy menjadi Rp12,51 triliun.

Kemudian, pembiayaan multifinance sektor kesehatan, manusia, dan sosial meningkat 37,95 persen yoy menjadi Rp15,47 triliun; sektor badan internasional meningkat 35,88 persen yoy, Rp100 miliar; serta sektor pendidikan meningkat 28,94 persen yoy menjadi Rp7,55 triliun.

Agusman pun menyatakan bahwa hampir separuh porsi pembiayaan yang disalurkan oleh industri multifinance digunakan untuk sektor produktif, atau sudah masuk ke dalam rentang yang direncanakan yakni 46-48 persen.

“Per Mei 2025, porsi pembiayaan multifinance ke sektor produktif sebesar 46,47 persen,” katanya pula.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*