Hashim Djojohadikusumo merupakan adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mengaku mengerjakan beberapa proyek di kawasan dekat ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Boss itu Arsari Group terlibat dalam akan mengelola pusat suaka untuk Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berlokasi di daerah Kenangan.
Reboisasi lahan seluas 172.000 ha untuk mencetak hutan kembali; mengembangkan proyek air bersih ini yang mungkin akan dialirkan ke IKN Nusantara, dan tengah merencanakan proyek biofuel dengan perusahaan asal Amerika Serikat, LanzaTech.
Biorefinery merupakan bidang terbarukan mengubah bahan baku (misalnya tanaman, limbah kehutanan, dan proses- proses lain dengan-produk dan limbah) ke biomaterial yang berguna, biokimia dan bahan bakar bio dalam satu fasilitas terpadu.
Dalam kancah bisnis di Indonesia, Hashim Djojohadikusumo bukan anak kemarin sore lagi. Sejak 1978 Hashim sudah jadi pebisnis di Indonesia. Saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, ayah Hashim yang juga ekonom, bukan lagi menjadi Menteri Negara Riset, melainkan hanya menjadi konsultan bisnis.
“Saya nggak enak saja. Jadi begitu saya pulang, ayah saya sudah tak pegang jabatan lagi. Kan lebih enak, nggak ada yang menuduh saya berbisnis karena fasilitas orang tua,” kata Hashim seperti dikutip Didin Abidin Masud dalam Pergulatan 26 Manajer Indonesia Menuju Sukses (1997: 46).
Sebelum berbisnis, setelah dapat ijazah dari sekolah tinggi di Pamona, Hashim mencari pengalaman magang Lazard Freres, sebuah bank investasi di Paris.
Mula-mula Hashim PT Indoconsult Associates yang berkantor di Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim nomor 98 Jakarta Pusat. Dimana dia menjadi direkturnya juga. Setelah dua tahun di perusahaan konsultasi manajemen itu, Hashim mulai merintis usahanya, PT Era Persada, yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri.
Setelah membangun Era Persada, Hashim lalu mengelola PT Tidar Kerinci Agung (sejak 1984); PT Prahabima (sejak 1985); PT Bank Universal (sejak 1985); PT Ina Persada (sejak 1986); PT Tirtamas Majutama (sejak 1987) dan lainnya.
Tirtamas, menurut Asia Today (Volume 10, 1992: 50), adalah perusahaan utama yang bergerak di bidang sumber daya, manufaktur, dan perdagangan. Pada 1988, lewat Tirtamas Majutama, Hashim menjadi pemilik saham PT Semen Cibinong.
Bisnis Hashim tidak hanya di Indonesia, tapi juga sampai ke luar negeri. Hashim terjun ke bisnis minyak sampai Kazakhstan. Bisnis Hashim cukup kuat. Ketika mertua dari abangnya, Soeharto lengser, Hashim masih tetap jaya. Hashim pernah berada di rangking 35 orang Indonesia terkaya dengan kekayaan 850 juta dolar AS versi majalah Forbes (2018).
Semua usaha Hashim itu dinaungi Arsari Group, dari nama panggilan anak-anak Hashim. Mulai dari Aryo (Aryo Djojohadikusumo), Sara (Rahayu Saraswati Djojohadikusumo), dan Indra (Indra Djojohadikusumo). Arsari juga menjadi nama yayasan Hashim yang bergerak di bidang kebudayaan. Hashim sendiri punya reputasi sebagai kolektor barang antik.
Baik Hashim dan abangnya, Prabowo Subianto, kini Menteri Pertahanan RI, kini sama-sama menjadi orang penting di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai tersebut saat ini termasuk partai yang cukup diperhitungkan.