Taylor tutup trilogi tinju lawan Serrano dengan kemenangan angka 

Taylor tutup trilogi tinju lawan Serrano dengan kemenangan angka 

Juara dunia kelas kelas ringan super (63,5kg) World Boxing Association (WBA) Katie Taylor menutup laga trilogi tinju melawan Amanda Serano dengan kemenangan angka mutlak saat keduanya bertarung di Madison Square Garden, New York, Amerika Serikat.

“Taylor menang dengan keputusan mayoritas 97-93, 97-93, dan 95-95 untuk mempertahankan gelar juara kelas ringan super,” demikian laporan WBA dalam laman resmi asosiasi itu yang dipantau di Jakarta, Senin.

Kedua petinju menampilkan laga taktis yang berlangsung ketat namun tidak terlalu banyak menampilkan aksi keras seperti pertemuan sebelumnya pada 2022 dan 2024.

Taylor mengandalkan pergerakan lateral, jab yang disiplin, serta kombinasi pendek yang tajam, sementara Serrano menekan maju sejak ronde kedua, menerapkan tekanan yang konsisten dan menyarangkan pukulan ke arah tubuh lawan dengan hook andalan.

Keduanya mendaratkan 70 pukulan. Sang juara asal Irlandia memiliki keunggulan dalam akurasi pukulan, mendaratkan 41,6 persen berbanding 29,7 persen milik Serrano, angka yang pada akhirnya menggoyahkan hasil pertandingan.

Serrano melontarkan banyak pukulan, namun volume pukulan penantang asal Puerto Rico itu tidak mampu mengendalikan laga.

Taylor tetap tenang, memanfaatkan celah pertahanan, serta memilih momen-momen yang tepat sembari menghindari pertukaran serangan.

Laga utama 10 ronde yang berlangsung selama dua menit per ronde itu berlangsung dengan penyesuaian yang diperhitungkan, yang sangat kontras dengan laga mereka sebelumnya yang berlangsung cepat.

Dengan kemenangan ini, Taylor mengukuhkan kekuasaannya sebagai juara tak terbantahkan, mempertahankan gelar WBA serta World Boxing Council (WBC), International Boxing Federation (IBF), dan World Boxing Organization (WBO) miliknya, dengan rekor 25 kemenangan (enam knockout) dan satu kekalahan.

Taylor tetap menjadi ratu tinju wanita yang tak terbantahkan. Sedangkan, Serrano, meskipun kalah, tetap menjadi ikon global dan satu-satunya wanita dalam sejarah yang memenangkan gelar juara dunia di tujuh divisi dengan rekor 47 kemenangan (13 knockout) dan empat kekalahan.

WBA menyatakan trilogi itu menjadi salah satu yang paling signifikan dalam tinju wanita modern, baik untuk tingkat kompetisi elit dan dampak budayanya yang sangat besar.

“Trilogi mereka akan terus hidup sebagai kelas master dan meskipun hasilnya sekali lagi berpihak pada Taylor, warisan ini tetap sama: dua legenda, dua gaya, satu pesan yaitu tidak ada batasan untuk tinju wanita,” demikian WBA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*