Sejak melakukan pembelian pada Juli 2019, pemilik rumah tua di pedesaan Ellerby, North Yorkshire, tak ingin mempertahankan rancangan rumah lama. Pemilik merasa rumah terasa kuno dan tak modern. Dia segera meminta kontraktor merombak ulang rumah.
Kontraktor yang ditunjuk bergegas mengubah bangunan sesuai permintaan empunya rumah. Atap-atap mulai dituruni. Tembok dirobohkan. Begitu juga lantai kayu yang satu per satu dicopot.
Namun, saat hendak mengangkat alas kayu di lantai dapur, para kuli menemukan celengan seukuran botol air mineral berukuran sedang tertimbun tanah. Awalnya mereka mengacuhkan cangkir tersebut. Namun, rasa penasaran muncul saat celengan tersebut mengeluarkan bunyi bergemerincing.
“Krincing..krincing…,” begitu kira-kira.
Para kuli yang penasaran lantas membalik celengan tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika benda yang keluar dari cangkir. Bukan batu atau benda lain, tapi koin emas sebanyak 260 buah. Mereka lantas melaporkan temuan dan seketika membuat Inggris geger sebab tak pernah ada lagi ditemukan harta karun dari masa kuno.
CNN International melaporkan koin emas tersebut jadi temuan arkeologi berupa harta karun emas terbesar dari abad ke-18. Menurut juru lelang, koin emas tersebut senilai £250,000 atau Rp5 miliar.
Para arkeolog meyakini koin emas tersebut milik keluarga Fernley-Maisters dari tahun 1694. Sejarah mencatat, Maisters merupakan keluarga kaya raya di Inggris dari abad ke-16 hingga abad ke-18.
Mengutip situs Ancestry, kekayaan keluarga berasal dari kuatnya jaringan bisnis mereka yang memperdagangkan besi, kayu dan batu bara. Mereka menjual barang dagangan tak hanya di Kepulauan Inggris, tapi hingga negara-negara Baltik dan Eropa.
Saking kaya raya, keluarga Maister bisa membeli banyak barang berharga, termasuk emas. Mereka juga punya kekuatan di dunia politik Inggris. Sekalipun kaya raya, sejarawan mencatat mereka tak menaruh uang dan barang berharga lain di bank.
Saat itu memang kepercayaan terhadap bank tidak sebesar seperti sekarang. Apalagi, satu-satunya bank di Inggris, yakni Bank of England, baru dibentuk. Sulit bagi orang kaya menitipkan harta di lembaga baru dibentuk.
Alhasil, para orang kaya, termasuk keluarga Maister, menyimpan harta di tempat-tempat tersembunyi di lingkungan mereka. Salah satunya di dalam tanah, seperti temuan harta karun 260 koin emas.
Setiap kali ada untung dagang atau hasil perolehan gratis semasa Perang Saudara Inggris, keluarga Maisters menyimpannya di dalam tanah, termasuk menyimpan 260 koin emas di dalam celengan.
Sayang, timbunan harta di dalam tanah terlupakan begitu saja seiring waktu karena terputusnya informasi di generasi keluarga Maisters. Generasi mendatang yang tak mengetahui leluhurnya punya kebiasaan menaruh harta di dalam tanah abai saja terhadap harta tersebut.
Alhasil, harta tersebut tersimpan rapih di dalam tanah hingga ratusan tahun lamanya. Apalagi, sifat emas yang tahan lama membuatnya masih utuh sebelum akhirnya ditemukan pada 2019 oleh kuli yang merenovasi rumah tua.
Seluruh temuan 260 koin emas itu kemudian dilelang. Namun, tak diketahui siapa penerima uang harta karun, entah pemilik rumah atau kuli.