
Kamala Harris resmi menjadi calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat. Ia menerima pencalonannya dalam pemilu presiden (pilpres) di Chicago, Kamis (23/8/2024) waktu setempat.
Kepada pemilihnya ia menjanjikan “jalan baru ke depan” jika ia bisa mengalahkan Donald Trump. Trump sendiri sudah diusung resmi Partai Republik bulan lalu.
“Atas nama semua orang yang kisahnya hanya dapat ditulis di negara terhebat di dunia, saya menerima nominasi Anda untuk menjadi presiden Amerika Serikat,” kata wanita berusia 59 tahun itu disambut sorak sorai yang meriah, dikutip AFP.
“Saya akan menjadi presiden yang menyatukan kita dalam aspirasi tertinggi kita,” katanya.
Saat penobatannya terdapat lautan bendera Bintang dan Garus yang berkibar. Lagu kemerdekaan AS memenuhi arena penobatan.
Harris pun berjanji menjadi “presiden bagi semua warga Amerika”. Ini penting terutama untuk menyasar mereka yang belum menentukan pilihan.
“Amerika memiliki kesempatan untuk melupakan kepahitan, sinisme, dan pertikaian yang memecah belah di masa lalu. Kesempatan untuk memetakan jalan baru ke depan,” janjinya.
Pilpres AS sendiri berlangsung November nanti. Partai Demokrat menunjuk Harris setelah kekhawatiran pada kesehatan nomonator sebelumnya, Presiden Joe Biden, yang berusia 81 tahun.
Harris sendiri berbagi kisah pribadinya sebagai anak dari ibu tunggal yang bekerja, dan kariernya sebagai jaksa. Ia memiliki latar belakang dan pengalaman untuk mengabdi kepada negara, berbeda dengan Trump yang menurutnya hanya bekerja “untuk dirinya sendiri dan teman-teman miliardernya”.
Sebagai calon perempuan kulit hitam pertama untuk partai besar, Harris telah menyingkirkan keunggulan mantan presiden Trump dalam jajak pendapat, menarik banyak massa dan mengumpulkan dana yang memecahkan rekor. Kini tantangannya adalah memperkenalkan dirinya kepada negara bagian yang masih beradaptasi dengan kandidat Demokrat yang baru.
“Saya tahu ada orang-orang dengan berbagai pandangan politik yang menonton malam ini. Dan saya ingin Anda tahu, saya berjanji untuk menjadi presiden bagi semua warga Amerika,” kata Harris.
Sementara itu Biden menyampaikan pidato perpisahan. Ia mengaku telah menelepon Harris untuk mengucapkan selamat kepadanya.
“Saya bangga melihat pasangan saya Kamala Harris menerima pencalonan kami sebagai presiden,” kata Biden, yang sedang berlibur di California di media sosial (medsos) X.
“Ia akan menjadi presiden yang luar biasa karena ia berjuang untuk masa depan kita,” tambahnya.
Perlu diketahui, sejumlah pesohor Demokrat telah memperingatkan sepanjang minggu bahwa Harris akan menghadapi pertarungan yang brutal untuk mengalahkan Trump. Baik Barack dan Michelle Obama hingga Bill Clinton.
Partai Republik semakin sering menggunakan penghinaan pribadi dan provokasi rasial. Berbicara di dekat pembatas perbatasan Meksiko yang dibangun selama masa jabatannya sebagai presiden di negara bagian medan tempur Arizona, Trump pada hari Kamis berfokus pada imigrasi, yang menurut Partai Republik merupakan kelemahan utama Harris.
“Saat Kamala memberikan pidatonya di konvensi malam ini, ia tidak akan menyebut para korban. Ia bahkan tidak akan menyebut nama mereka,” klaim Trump.