Bank Indonesia (BI) meyakini rupiah akan stabil ke depan di tengah tingginya ketidakpastian global, baik disebabkan oleh gejolak pasar keuangan maupun tingginya tensi geopolitik.
Rupiah sempat menyentuh level terkuat pada level Rp15.000 per dolar AS beberapa waktu lalu, kemudian melemah tajam hingga ke level Rp 15.600 per dolar AS.
“Ke depan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil sejalan dengan menariknya imbal hasil rendah inflasi dan baiknya prospek ekonomi Indonesia,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur di kantornya, Rabu (16/10/2024).
Sederet kebijakan akan ditempuh oleh BI, terutama operasi moneter promarket melalui SRBI, SVBI, SUVBI.
“Tujuannya untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran modal asing dan dukung penguatan rupiah,” terangnya.