Takhta Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia direbut Nvidia pada Jumat (25/10) lalu. Hal ini didorong lonjakan saham Nvidia yang terus-terusan memecah rekor karena tingginya permintaan untuk chip kecerdasan buatan (AI) super canggih.
Nilai pasar Nvidia sempat menyentuh angka $3,53 triliun, sedikit di atas Apple yang berada di $3,52 triliun, berdasarkan data dari LSEG. Nvidia menutup hari perdagangan dengan kenaikan 0,8%, mencapai nilai pasar $3,47 triliun, sementara saham Apple juga naik 0,4% dengan nilai perusahaan sebesar $3,52 triliun.
Namun, berdasarkan daftar Companies Market Cap hingga berita ini dirilis, Senin (28/10/2024), Apple kembali memantapkan posisinya sebagai perusahaan paling bernilai di dunia dengan nilai pasar US$3,52 triliun. Sementara Nvidia di posisi kedua dengan nilai pasar sedikit di bawah, yakni US$3,47 triliun.
Pendiri sekaligus CEO Nvidia, Jensen Huang, menjadi sosok orang kaya dengan peningkatan harta signifikan sejak popularitas AI meroket pada 2022 lalu. Saat ini, harta kekayaan Huang ditaksir US$123,5 miliar (Rp 1.943 triliun) menurut laporan Forbes Real-Time Billionaires. Huang menjadi orang terkaya ke-11 di dunia.
Pada bulan Juni, Nvidia juga sempat menjadi perusahaan termahal di dunia sebelum posisinya direbut kembali oleh Microsoft dan Apple. Kapitalisasi pasar ketiga perusahaan teknologi ini terus bersaing ketat selama beberapa bulan terakhir, dengan nilai Microsoft saat ini berada di $3,18 triliun setelah mengalami kenaikan saham 0,8%.
Nvidia menjadi pemasok utama prosesor untuk komputasi AI, menjadikannya pemenang terbesar dalam persaingan antara raksasa teknologi seperti Microsoft, Alphabet, dan Meta Platforms untuk mendominasi teknologi yang sedang berkembang ini.
Dikenal sejak 1990-an sebagai desainer prosesor untuk video game, Nvidia mengalami kenaikan saham sekitar 18% sepanjang Oktober, setelah OpenAI mengumumkan pendanaan sebesar $6,6 miliar.
Saham Nvidia dan perusahaan semikonduktor lainnya mengalami dorongan pada hari Jumat setelah Western Digital, produsen penyimpanan data, melaporkan laba kuartalan yang melampaui perkiraan analis. Hal ini menumbuhkan optimisme terhadap permintaan pusat data yang meningkat.
Saham Nvidia mencapai rekor tertinggi pada hari Selasa, melanjutkan kenaikan dari minggu lalu ketika TSMC, produsen chip terbesar dunia, melaporkan kenaikan laba kuartalan sebesar 54% yang melampaui perkiraan.
Kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan permintaan chip yang digunakan dalam AI, sementara Apple mengalami tantangan dengan lemahnya permintaan untuk smartphone-nya.
Penjualan iPhone di China tercatat turun 0,3% pada kuartal ketiga, sementara penjualan ponsel Huawei, pesaing Apple, justru melonjak hingga 42%. Kenaikan besar dalam nilai saham Nvidia juga membuat sahamnya makin menarik bagi para pedagang opsi, dan opsi saham perusahaan ini menjadi salah satu yang paling diperdagangkan dalam beberapa bulan terakhir, menurut data dari Trade Alert.
Secara keseluruhan, saham Nvidia telah melonjak hampir 190% sepanjang tahun ini, didorong oleh ledakan permintaan untuk AI generatif yang menghasilkan serangkaian prediksi positif dari perusahaan.