Resmi! Trump Balik Lagi ke X, Singgung Kamala, Xi Jinping, NATO

Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali tampil untuk buka suara soal program-programnya bila menjadi presiden kembali. Kali ini, ia muncul dalam sebuah wawancara dengan miliarder Elon Musk di platform X, Senin (12/8/2024) malam waktu AS.

Berikut sejumlah poin penting yang disampaikan Trump dalam wawancara itu:

1. Blak-blakan soal Imigrasi, Sebut Israel

Trump terus bersuara untuk menentang imigran ilegal yang masuk ke AS. Ia menyebut para migran itu justru membawa masalah baru di Negeri Paman Sam karena datang dari tempat-tempat bermasalah.

“Orang-orang datang ke negara kita, banyak yang datang dari penjara, dari lembaga pemasyarakatan, dari rumah sakit jiwa, atau versi yang lebih besar dari itu adalah rumah sakit jiwa. Dan banyak yang merupakan teroris,” ungkapnya.

Trump juga menyebut banyak imigran ilegal datang dari tempat-tempat lain selain Amerika Tengah dan Selatan. Menurutnya, untuk menanggulangi hal ini, perlu ada perbatasan yang kuat untuk menopang pemerintahan yang juga kuat.

“Mereka datang bukan hanya dari Amerika Selatan. Mereka datang dari Afrika. Mereka datang dari seluruh dunia. Mereka datang dari Asia. Mereka datang dari Timur Tengah. Mereka datang dari negara-negara yang dengan bodoh dan mengerikan membom Israel pada tanggal 7 Oktober, mereka datang dari seluruh dunia,” katanya.

“Anda benar-benar bukan sebuah negara kecuali perbatasan dan pemilihan umum aman, pemilihan umum yang benar-benar aman, jadi sangat penting untuk memiliki perbatasan yang nyata, atau kita tidak dapat berfungsi sebagai sebuah negara. Dan layanan kita, Anda tahu, layanan pusat kita kewalahan di banyak kota,” tambahnya.

Maka itu, bila terpilih jadi presiden, Trump berjanji akan melakukan deportasi terbesar dalam sejarah. Ia merasa hal ini adalah sesuatu yang krusial untuk kelangsungan negara.

“Saya pikir ini, sejujurnya, saya pikir ini adalah masalah eksistensial yang mendasar bagi AS. Dan jika kita memiliki empat tahun lagi perbatasan terbuka, dan itu akan menjadi pekerjaan yang lebih baik dengan empat tahun lagi, itu bahkan lebih buruk daripada yang terjadi selama tiga setengah tahun terakhir, saya tidak yakin kita punya negara,” ujarnya.

2. Kamala Harris

Trump kemudian mengungkapkan citranya terkait rivalnya yang juga wakil presiden saat ini, Kamala Harris. Ia menyebut Harris sama buruknya dengan Joe Biden, yang menurutnya telah membuat AS menjadi negara yang rusak karena dianggap tidak beraksi lebih saat Negeri Paman Sam dilanda banyak persoalan domestik seperti imigrasi dan inflasi.

“Yang bisa kukatakan padamu adalah ini, kita tidak bisa memiliki seorang Demokrat. Kita tidak bisa memilikinya (Harris). Dia seburuk Biden dan dalam hal lain dia belum melakukan wawancara sejak seluruh penipuannya dimulai,” ujar Trump.

“Jika Anda memilihnya, itu lebih buruk daripada Biden, dan Biden memang buruk, tetapi jika Anda memilihnya, Anda harus memeriksakan otak Anda. Dan Anda akan melihatnya malam ini,” ta,bahnya.

3. Sindir Biden soal Geopolitik sampai PD 3

Trump lalu menyindir Joe Biden dengan sejumlah kekacauan geopolitik yang terjadi dalam administrasinya. Menurutnya, Biden telah kehilangan kehormatan internasional sehingga apapun yang diperintahkan Gedung Putih tidak pernah diindahkan oleh negara-negara lain.

“(Bila saya jadi presiden), Rusia tidak akan pernah menyerang Ukraina, dan kita tidak akan mengalami kekacauan di Afghanistan,” paparnya.

“Ketika negara lain tahu bahwa mereka sedang berpikir untuk menyerang atau melakukan hal-hal buruk, ketika mereka memikirkan hal itu, mereka berpikir tentang, Oke, apa yang akan dilakukan Presiden Amerika? Dan apakah mereka takut kepada Presiden Amerika, atau adakah seseorang yang tidak mereka hormati atau tidak mereka takuti? Dan saya rasa mereka tidak mengindahkannya,” katanya lagi.

Menurutnya, saat ini Biden hanya membiarkan pertumpahan darah terus terjadi di wilayah-wilayah perang seperti di Ukraina. Ia menyebut absennya Biden disebabkan kemampuan otaknya yang rendah.

“Presiden ini memiliki IQ rendah, IQ yang sangat rendah. Omong-omong, IQ-nya rendah 30 tahun lalu, tetapi sekarang dia mungkin tidak memiliki IQ sama sekali,” ujarnya.

Trump menambahkan bahwa bila Biden dan Kamala terus mengambil langkah-langkah seperti ini, dunia akan masuk pada perang dunia 3 (PD3). Ini terlihat dari ketegangan yang terjadi di Timur Tengah.

“Dia (Biden) akan menyebabkan kita dan percayalah, itu dapat menyebabkan perang dunia ketiga. Itu dapat menyebabkan Perang Dunia Ketiga. Timur Tengah dapat menyebabkan hal ini,” jelasnya.

4. Ungkap Kedekatan dengan Putin, Ancam Xi Jinping

Trump juga menyinggung kedekatannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Menurut Trump, Putin merupakan figur yang menghormatinya dan mendengarkannya dengan baik.

“Jadi saya punya hubungan baik dengan Putin. Saya adalah teman Putin, dan saya mencintai Rusia,” tuturnya

Trump kemudian mengungkap bahwa bila terpilih lagi menjadi presiden, ia akan mengancam Putin terkait Ukraina. Dengan ancamannya ini, Rusia kemudian menunda serangan besar-besaran ke tetangganya di Laut Hitam itu.

“Putin menghormati saya. Kami akan banyak berbicara tentang Ukraina. Namun saya akan berkata, Jangan pernah melakukannya,” ujarnya.

“Anda tahu, saya menutup Nord Stream dua. Itu adalah jaringan pipa minyak besar, yang terbesar, saya kira, jaringan pipa terbesar di dunia, yang membentang di seluruh Eropa,” tambahnya.

Sementara itu, Trump juga menyebut pernah mengancam Presiden China Xi Jinping dengan nada yang serupa. Ini terkait rencana Beijing untuk terus membeli minyak dari Iran, yang merupakan musuh dari Washington.

“Iran bangkrut karena saya memberi tahu China, jika Anda membeli minyak dari Iran, itu semua tentang minyak. Di situlah uangnya. Namun, jika Anda membeli minyak dari Iran, Anda tidak akan berbisnis dengan AS. Dan saya bersungguh-sungguh, dan mereka berkata, kami tidak akan melakukannya,” kata Trump.

Dengan ancaman terhadap pembelian minyak dari Iran, Trump menyebut milisi-milisi seperti Hamas dan Hizbullah tidak akan mampu membiayai dirinya sendiri dan akan tumbang.

“Dan mereka, mereka berada di titik di mana mereka tidak punya uang untuk Hamas, mereka tidak punya uang untuk Hizbullah, mereka tidak punya uang untuk semua instrumen teror ini. Dan itu luar biasa,” ujarnya.

5. Buka-bukaan soal Korut

Trump berikutnya menyinggung hubungannya dengan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un. Ia berkata interaksi awalnya terkait dengan Korut terjadi setelah berdiskusi dengan Presiden Barack Obama yang merupakan pendahulunya.

“Saya bertanya, Apa masalah terbesarnya? Obama menjawab, Korut. Saya punya masalah itu. Itu berhasil dengan sangat cepat,” ungkap Trump.

Trump kemudian berbicara terkait pertemuannya dengan Kim Jong Un di Singapura dan Vietnam saat dirinya menjabat sebagai presiden. Menurutnya, diplomasi yang dilakukan saat itu membuat hubungan antara keduanya sangat baik dan tidak berada dalam bahaya.

“Saya memanggilnya Little Rocket Man. Pokoknya, Little Rocket Man, dialah intinya. Tiba-tiba, saya mendapat telepon darinya, dan mereka mengatakan mereka ingin bertemu. Mereka ingin bertemu dengan saya. Dan kami bertemu, ya, seperti yang Anda ingat, kami bertemu di Singapura, kami juga pernah bertemu di Vietnam, dan saya cocok dengannya,” tuturnya.

“Dan izinkan saya memberitahu Anda, dia punya banyak senjata nuklir. Dia punya banyak senjata nuklir yang bisa menimbulkan banyak kerusakan. Jadi ya, maksud saya, karena Anda tahu, maksud saya orang-orang seperti, Kim, Anda tahu, Kim Jong Un, mereka merespons kekuatan, bukan kelemahan,” tambahnya.

“Saya ingat saya bertemu dengannya, dan kami berjalan ke tanahnya. Tidak ada yang pernah berjalan ke tanahnya sebelum saya berjalan, saya tidak akan mengatakan Dinas Rahasia lagi. Saya tidak akan mengatakan mereka senang ketika saya melakukannya. Saya berjalan ke tanahnya, dan itu, itu adalah periode yang luar biasa, tetapi kami tidak dalam bahaya bersamanya karena saya,” ungkapnya lagi.

6. Singgung NATO dan Uni Eropa (UE)

Trump menggolongkan aliansi militer NATO sebagai sesuatu yang sama dengan UE. Ia menyebut kedua aliansi ini telah menggembosi AS tanpa menyediakan keuntungan yang besar bagi Washington.

“Mereka memanfaatkan AS dalam perdagangan. Seperti yang Anda ketahui, kami melindungi mereka melalui bentuk NATO yang berbeda. Namun, jika Anda membuat mobil di AS, Anda tidak dapat menjualnya. Di Eropa, Anda tidak dapat menjualnya. Itu tidak mungkin. Hal yang sama terjadi pada petani kami. Petani kami merasa sangat sulit untuk berbisnis,” jelasnya.

“AS mensubsidi NATO dengan sangat besar, mensubsidi NATO. Dan saya berkata (kepada negara NATO lainnya), saya masuk dan berkata, Anda harus membayar. Jika Anda tidak membayar, kami tidak akan membela Anda lagi,” tegasnya.

7. Bahas Inflasi AS

Selanjutnya, Trump kembali menyalahkan Biden terkait inflasi. Ini memulai argumennya ini dari bagaimana Biden tak mampu memitigasi risiko geopolitik yang kemudian menyebabkan kenaikan harga minyak global.

“Tetapi dengan semua yang dikatakan itu, dan orang-orang ingin mendengar tentang ekonomi dan fakta bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan karena mereka tidak punya cukup uang untuk membeli bahan makanan, inflasi telah membunuh mereka. Harga pangan naik 50%, 60%, bahkan 100% dalam beberapa kasus, dan ini, pemerintahan bodoh ini membiarkan ini terjadi, dan ini memalukan,” tegasnya.

Ia juga menyinggung bagaimana Biden secara gagal tak mampu mengatur pengeluaran negara. Trump menyindir bagaimana Gedung Putih di era Biden banyak memberikan bantuan kepada pihak-pihak luar negeri dan bukan untuk stimulus ekonomi dalam negeri.

“Jadi sebenarnya kita perlu memiliki, kita perlu mengurangi pengeluaran pemerintah kita, dan kita perlu memeriksa ulang, saya pikir kita, saya pikir kita perlu, seperti komisi efisiensi pemerintah untuk mengatakan, seperti, ‘Hei, di mana kita menghabiskan uang yang masuk akal’,” jelasnya.

Bila terpilih jadi presiden, fokus utama Trump adalah menurunkan harga energi. Ia mengaku akan memulai hal ini dari harga bensin dan energi rumah tangga.

“Kita harus menurunkan harga energi, dimulai dari harga bensin. Tidak hanya bensin adalah biaya untuk memanaskan rumah Anda dan mendinginkan rumah Anda. Itu harus turun. Itu naik 100% 150 dan 200% dan itu harus turun,” katanya.

8. Tegaskan soal Kecerdasan Buatan (AI)


Trump menyebut AI perlu dikembangan untuk dapat mengalahkan China. Hal ini, menurut Trump, dapat dilakukan dengan cara mengurangi biaya energi, karena pengembangan AI membutuhkan banyak tenaga listrik.

“AI membutuhkan energi dua kali lipat dari yang dihasilkan arus untuk semuanya. Jadi apa yang harus Anda bangun, kita harus membangun banyak energi jika negara kita ingin bersaing dengan China, karena itu adalah pesaing utama kita untuk ini di AI, membutuhkan banyak listrik,” singgungnya.

9. Isu Kesehatan dan Farmasi AS

Trump setelah itu menyinggung bagaimana sulitnya regulasi peredaran obat di AS. Ia menyebut dalam administrasinya, Badan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) telah memotong waktu persetujuan produk dari 12 tahun ke 4 tahun.

Namun saat ini, prosedur tersebut menurutnya masih lama bagi warga AS. Ini akhirnya membuat sejumlah masyarakat AS pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan yang layak.

“Ya, kami punya dokter terbaik, laboratorium terbaik di dunia. Kami benar-benar melakukannya, tetapi orang-orang akan pergi ke negara lain karena Anda tidak dapat menggunakan produk (obat-obatan),” ujarnya.

“Anda tahu, orang-orang, jika mereka punya uang, mereka pergi ke Asia. Mereka pergi ke Eropa. Jika mereka tidak punya uang, mereka pulang dan mati. Itulah yang terjadi. Mereka pulang dan mati.”

10. Berdebat dengan Elon Musk soal Pemanasan Global

Trump dan Elon Musk terlibat debat panjang terkait pemanasan global. Ini disebabkan perbedaan pandangan antara Musk dan Trump terkait dengan penggunaan nuklir untuk kepentingan energi bersih.

“Kami memiliki nuklir besar dan, Anda tahu, mungkin beberapa negara lain sedang menuju ke sana, dan itu sangat berbahaya,” tutur Trump.

“Anda tahu, ketika Anda melihat apa yang terjadi, ketika Anda melihat, apa yang terjadi di Jepang, di mana mereka mengatakan Anda tidak akan dapat memasuki tanah itu selama sekitar 3000 tahun. Apakah Anda pernah mengatakan itu?,” tambahnya.

Musk kemudian menunjukan ketidaksetujuannya bahwa nuklir merupakan sesuatu yang berbahaya. Ia menyebut pernah pergi ke wilayah Fukushima, Jepang, untuk melihat kondisi setelah kerusakan Pembangkit Nuklir di daerah itu, dan menganggap wilayah itu semakin cepat untuk aman ditinggali.

“Di Fukushima, saya benar-benar terbang ke sana dan makan sayuran yang ditanam secara lokal di TV untuk membuktikannya, dan saya menyumbangkan pengolahan air tenaga surya,” tegasnya.

“Tahukah Anda, Hiroshima dan Nagasaki dibom, tetapi sekarang kota-kota itu nampak tidak seperti dibombardir, bukan?,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*