Penguatan saham agensi Kpop besar mendorong Indeks acuan saham Korea Selatan menghijau meskipun terjadi huru-hara politik yang kian memanas akibat proses penagkapan Presiden Yoon Suk Yeol.
Pada perdagangan kemarin Jumat (3/1/2025), indeks KOSPI mengalami penguatan nyaris 2% ke posisi tertinggi pada di 2.454,67.
Adapun CNBC Indonesia memantau sampai penutupan kemarin indeks acuan pasar saham negeri Ginseng tersebut ke titik 2,441,92, naik 1,79% dalam sehari.
Volume perdagangan terpantau tipis hanya mencapai 403,4 juta saham senilai 8,16 triliun won atau sekitar US$5,56 miliar, dengan saham yang naik sebanyak 686, sementara yang melemah ada 206 saham.
Melansir platform berita Yonhap News, KOSPI mengalami rebound pertama setelah empat hari terjerembab di zona merah.
Saham-saham agensi besar Kpop yang sebelumnya anjlok juga terpantau kembali menghijau berkat aksi buyback investor.
Saham YG Entertainment terpantau memimpin penguatan di antara saham big four agensi Kpop, melejit 2,80% pada perdagangan Jumat kemarin ke posisi KRW 45.980 per lembar.
Kemudian perusahaan agensi yang menaungi BTS, Hybe Entertainment menyusul dengan harga saham yang melejit 2,39% menjadi KRW 201.000 per lembar-nya.
SM Entertainment dan JYP Entertainment menyusul dengan penguatan masing-masing 1,54% dan 0,30%.
Membahas soal huru-hara politik di Korea Selatan, kini sedang digemparkan dengan proses penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol kemarin Jumat.
Meskipun gagal, aksi penangkapan tersebut menjadi yang pertama kali terjadi bagi Presiden di masa menjabat.
Mengutip The Korea Herald pada Sabtu (4/12/2024) Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) menyatakan bahwa pihaknya mundur dari kediaman Presiden karena adanya masalah keamanan.
Dijelaskan, bahwa stafnya kalah dalam jumlah dibandingkan personel Dinas Keamanan Presiden.
“Kami berhasil mendekati kediaman presiden dari jarak hampir 200 meter, namun sekitar 200 personel gabungan dari Dinas Keamanan Presiden dan militer menjaga gedung tersebut, menempatkan diri mereka sebagai barikade manusia dan dipersenjatai dengan senjata api pribadi,” ungkap pejabat tersebut kepada wartawan.
Sebagai catatan, diberitakan sebelumnya, pengadilan Korea Selatan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan dan diberhentikan sementara.
Sebelumnya, Yoon telah memberlakukan darurat militer yang membuat satu negara gempar dan hanya dalam beberapa jam, sekitar 190 anggota parlemen menentang pengepungan pasukan dan polisi untuk memberikan suara menentang perintah Yoon.
Yoon puk pada akhirnya mencabut darurat militer sekitar enam jam setelah ditetapkan.