Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mau menerapkan syarat kedatangan orang dari luar negeri untuk mengawasi penyebaran penyakit Monkeypox atau Mpox. Salah satunya wajib menunjukkan bukti bebas dari virus Mpox.
“Jadi bapak presiden (Presiden Joko Widodo) tadi sudah memutuskan kita akan aktifkan lagi Electronic Surveillance Card. Dulu ingat Peduli Lindungi?,” kata Budi Gunadi usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Budi Gunadi mengatakan orang yang datang dari luar negeri harus menyatakan bahwa kondisi kesehatannya bebas dari virus Mpox, melalui QR Code yang disediakan.
“Kalau dia hijau ya gak usah diapa–apain kalau kuning, merah kita lihat suhunya, kalau ternyata memang tinggi dan ada ruam-ruam nanti diambil PCR,” kata Budi Gunadi.
Nantinya, Kementerian Kesehatan akan menyediakan dua alat PCR yang bisa mendeteksi dalam waktu 30 menit hingga 40 menit di pintu kedatangan internasional di bandara Jakarta dan Bali. Terlebih adanya acara Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali 1-3 September mendatang.
Acara itu juga menjadi perhatian pemerintah, mengingat adanya peningkatan kasus Monkeypox di negara-negara Afrika.
“Karena ada acara Asia-Afrika Leaders Meeting. Jadi kalau ada yang kita identifikasi pernah datang di Afrika, suhunya tinggi langsung kita ambil, langsung dalam waktu singkat kita bisa lihat apakah dia positif atau tidak. Kalau dia positif langsung ditaruh di isolasi,” kata Budi Gunadi.
Saat ini pihak pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan dan vaksin jika mendapati orang yang terjangkit virus Mpox. Menurut eks Direktur Utama Bank Mandiri ini juga fasilitas lab hingga pengobatan RI juga sudah lengkap untuk menghadapi virus ini.
“Mengenai vaksinasinya, kemarin kan sudah datangkan 1.000. Masih ada sisa 40. Kita kirim dulu ke Bali untuk orang-orang yang berisiko tinggi seperti petugas lab, tenaga kesehatan kemudian grup-grup yang berisiko tinggi, itu kita vaksinasi. Sekarang kita sedang datangkan lagi mudah-mudahan minggu ini bisa datang 1.000 dosis lagi,” katanya.