Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID mengungkapkan rencana pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik di Halmahera, Maluku Utara yang melibatkan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan perusahaan asal China, CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Ltd), menghadapi beberapa kendala.
Salah satu isu utama adalah ketersediaan pasokan listrik untuk proyek smelter yang akan menjadi bagian penting dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyebutkan bahwa pasokan listrik yang memadai sangat krusial untuk mendukung proyek ini. Menurutnya, hingga saat ini, kebutuhan listrik untuk mendukung pabrik baterai kendaraan listrik di Halmahera belum terpenuhi.
“CATL akan membangun hingga battery cell, battery pack, dan battery recycling. Di Halmahera, bahasanya listriknya belum ada. Ini yang kami minta untuk dapat dukungan,” ujar Dilo dalam acara MIND ID Commodities Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Selain itu, isu pertanahan juga menjadi tantangan lain. Proses pembebasan lahan seringkali terkendala harga tanah yang bisa mencapai dua hingga tiga kali Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), yang dinilai tidak kompetitif dibandingkan negara lain.
“Tanah itu di dalam capex strukturnya kita itu kira-kira 30 persen. Udah lama mahal. Nah ini yang memang di beberapa negara yang sangat otoriter. Ini buat mereka gak masalah, justru ini yang membuat kompetitif mereka lebih baik daripada kita,” ujarnya.
Menurut Dilo pihaknya akan terus berkomitmen untuk terus mendukung agenda hilirisasi mineral sebagai bagian dari upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju Indonesia Emas. Namun, Dilo menegaskan perlunya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilan proyek-proyek tersebut.
“Kita butuh support dari sebuah stakeholder. Kalau di MIND ID, rasanya kita semua ompak untuk bisa bersama-sama menjalankan apa yang memang menjadi program kerja yang sudah tertuang di dalam RJPP-nya MIND ID,” ujarnya.