Sebanyak enam nelayan ditemukan meninggal secara misterius di perairan Pulau Tempurung, Merak, Banten, Minggu (4/8/2024) lalu. Keenam jenazah tersebut dilaporkan berada di dalam kapal nelayan KM Sri Mariana 07.
Melansir dari detikhealth, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr. Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa seluruh jenazah telah dievakuasi oleh petugas dengan alat pelindung diri lengkap (APD) dan sesuai dengan prosedur.
dr. Syahril mengatakan, sejauh ini keenam jenazah tersebut diduga meninggal akibat leptospirosis. Namun, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium untuk memastikan penyebab kematian, termasuk kaitannya dengan bakteri atau virus.
“Dugaan sementara dari tikus yang ada di kapal tersebut, menyebabkan leptospirosis,” kata dr. Syahril, dikutip Selasa (13/8/2024).
Sebenarnya, apa itu leptospirosis?
Mengutip dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes RI, leptospirosis adalah penyakit bersifat akut yang bersumber dari binatang dan disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit zoonosis ini disebut dapat menyebabkan kematian bagi pengidapnya.
Di Indonesia, sumber utama penular leptospirosis adalah tikus, anjing, babi, sapi, dan kambing. Biasanya, leptospirosis ditularkan melalui urine atau air kencing binatang yang mengandung bakteri leptospira dan memasuki tubuh manusia melalui hidung, mulut, mata atau abrasi kulit.
Selain kontak langsung, infeksi penyakit yang berkembang di alam ini dapat menyebar akibat kontak dengan air sungai, danau, selokan, lumpur, atau tanah yang terkontaminasi bakteri Leptospira.
Gejala Leptospirosis dan Masa Inkubasi
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah banjir dan pemukiman banyak tikus; sering beraktivitas di sungai; rutin melakukan olahraga air; dan berprofesi sebagai petani, peternak, petugas kebersihan, hingga petugas pemotongan hewan adalah pihak yang paling berisiko tertular leptospirosis.
Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui bagaimana gejala leptospirosis. Berikut daftarnya.
- Demam di atas 38 derajat Celsius
- Sakit kepala
- Badan lemah
- Nyeri betis hingga sulit berjalan
- Kemerahan di selaput putih mata
- Mata dan kulit kekuningan
- Pembesaran hati dan limpa
- Tanda-tanda kerusakan ginjal
Menurut Kemenkes RI, masa inkubasi leptospirosis antara dua hingga 30 hari dengan rata-rata berlangsung tujuh sampai 10 hari.